Madrasah Wujudkan Generasi Berkarakter: MAN 2 Kota Malang Jadi Tuan Rumah Kegiatan Kurikulum Berbasis Cinta
Kota Malang – Kamis (14/8) Laboratorium Sains Auditorium MAN 2 Kota Malang menjadi saksi pelaksanaan kegiatan bertajuk Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Acara yang dimulai pukul 14.00 WIB ini diikuti oleh para guru dari MAN 2 Kota Malang, MAN 1 Kota Malang, MTsN 1 Kota Malang, MTsN 2 Kota Malang, MIN 1 Kota Malang, dan MIN 2 Kota Malang sebagai bentuk apresiasi sekolah.
Hadir memberikan sambutan, Kabid Penma Kemenag Provinsi Jawa Timur, Sugiyo, yang memuji prestasi MAN 2 Kota Malang. “MAN 2 Kota Malang ini OSN terbaik se-Indonesia. Tidak hanya itu, madrasah ini menjadi role model bagi madrasah lain. Madrasah Terpadu di Jalan Bandung semuanya berprestasi dan patut dibanggakan,” ujarnya.
Kepala MAN 2 Kota Malang, Samsudin, menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh peserta. “Kurikulum Berbasis Cinta ini mengajarkan kita bahwa pendidikan harus dilandasi dengan cinta, bukan hanya sebagai metode, tetapi sebagai ruh yang menggerakkan guru dan peserta didik,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur KSKK Madrasah Kemenag RI Nyayuk Khadijah, yang telah tiga kali memberikan pemaparan pada hari yang sama di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Pasuruan, menjelaskan makna dari KBC. “Semua dilandasi dengan cinta dalam arti luas, yaitu cinta kepada Allah SWT. Ada lima panca cinta yang menjadi inti, yaitu cinta Allah, cinta ilmu, cinta diri sendiri, cinta lingkungan, dan cinta tanah air,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nyayuk memaparkan bahwa fokus KBC adalah pengisian dan pengembangan aspek sosial emosional atau pendidikan karakter, yang membentuk peserta didik sesuai kultur madrasah. Implementasinya dilakukan tanpa paksaan, melainkan melalui pembiasaan. Tiga indikator tercapainya KBC adalah madrasah ramah lingkungan, madrasah rumah anak, serta peserta didik yang sejahtera secara mental dan spiritual.
Guru menurutnya, tidak hanya memberikan tugas, tetapi juga mengarahkan. “Semua siswa pada dasarnya pintar, hanya saja cara belajar mereka berbeda-beda. Guru adalah ujung tombak keberhasilan KBC,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya kecerdasan intrapersonal untuk memahami diri sendiri, serta peran KKG dan MGMP sebagai ajang pengembangan diri para pendidik.
KBC (Kurikulum Berbasis Cinta) juga mengajarkan keterlibatan aktif dalam menjaga lingkungan, bukan hanya sebagai bentuk kebiasaan, tetapi sebagai kesadaran dan ekspresi cinta kepada Sang Pencipta. Menjaga kebersihan dianggap sebagai salah satu bentuk nyata dari iman.
Dengan semangat yang dibangun dalam kegiatan ini, diharapkan seluruh guru mampu menanamkan nilai cinta dalam pembelajaran sehari-hari, sehingga lahir generasi madrasah yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental, peduli lingkungan, dan berkarakter kuat demi kemajuan bangsa. (MU/ris)
MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA